Langsung ke konten utama

Gunung Papandayan sebagai salah satu icon Swiss Van Java

Kabupaten Garut, memiliki banyak destinasi objek wisata yang indah. Garut dikenal banyak dengan wisatanya, seni, budaya dan kearifan lokalnya. Keindahan alamnya membuat Garut mendapatkan berbagai banyak julukan oleh masyarakat luar Garut, bahkan sampai luar negeri. Salah satu julukannya adalah “Garut sebagai Swiss Van Java”, julukan itu diberikan oleh Pemerintah Belanda karena iklim dan pemandangan alam di Garut indah. Objek wisata yang dimiliki Garut diantaranya seperti pemandian air panas, pantai dan wisata alam pegunungan.
Nah, mungkin untuk Swiss sendiri sudah tidak asing jikalau mendengar namanya. Dan memang Swiss sudah terkenal dengan udaranya yang sejuk, memiliki daerah perbukitan dan beberapa pegunungan, serta danaunya yang bersih. Namun untuk mendapatkan  sensasi berada di Swiss, tidak perlu jauh-jauh ke Swiss, karena hal tersebut dapat teman-teman temukan di Garut, sebuah kabupaten di Jawa Barat.
Salah satu tempat wisata alam terbaik Kabupaten Garut Jawa Barat adalah Gunung Papandayan. Yang ini sudah jelas sih, pasti rata-rata orang mengakui hal itu karena pemandangan alamnya yang sangat memukau.
Gunung Papandayan sendiri merupakan gunung api strato yang terletak di Kabupaten GarutJawa Barat tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut itu terletak sekitar 70 km sebelah tenggara Kota Bandung. (Wikipedia)
Di Gunung Papandayan ini banyak terdapat spot-spot wisata yang terkenal dan cukup menarik untuk dikunjungi satu per satu. Diantaranya :
1. CAMP DAVID 

Yang pertama, jikalau teman-teman datang ke Gunung Papandayan, spot pertama yang akan dilihat adalah Camp David. Camp David merupakan lokasi untuk registrasi diri serta tempat penitipan transportasi juga barang-barang bawaan wisatawan.
2. KAWAH PAPANDAYAN

Lalu, setelah registrasi para wisatawan akan dihadapkan dengan kawah papandayan yang terbilang unik. Karena di kawah tersebut wisatawan akan menemukan sebuah sungai yang mengalirkan air panas dengan aroma belerang yang cukup kuat denga kabut yang tipis di atasnya. Akan sangat memukau jikalau berangkat di sore hari, lautan awan bisa kita lihat dengan bebas, indah sekali. 
3. PONDOK SALADAH

Masih banyak lagi, ini dia tempat paling langka dan sulit ditemukan. Yaitu, Pondok Saladah Pondok. Merupakan spot dimana para pendaki gunung biasa mendirikan tenda untuk beristirahat. Selain tempat beristirahat, di Pondok Saladah ini terdapat banyak sekali bunga Edelweis yang sangat cantik. Jadi, nikmat sudah jikalau wisatawan bisa beristirahat disana.
4. HUTAN MATI

Setelah dari Pondok Saladah, biasanya para wisatawan akan langsung berjalan ke Hutan Mati. Kenapa disebut Hutan Mati? Karena, disana terdapat pohon-pohon yang terbakar karena letusan gunung dan sampai sekarang pohon-pohon tersebut masih tetap berdiri dan justru menghadirkan pemandangan alam yang jauh lebih menarik. Para wisatawan akan melihat deretan pohon-pohon mati berwarna hitam berjajar pada area yang cukup luas di Gunung Papandayan ini.
Oke teman-teman, itulah referensi perjalananku ketika berlibur di Gunung Papandayan dan merupakan salah satu icon Swiss Van Java dari Kabupaten Garut. Selain spot-spot wisata Gunung Papandayan di atas, masih banyak objek wisata di Garut yang sangat layak untuk dikunjungi. Keindahan alamnya pun, akan membuat para wisatawan PW berlama-lama di Garut. Silakan berkunjung ke Garut dan menikmati Swiss Van Java!
Dibuat Oleh : Yafi Luthfia Aliki


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keseruan Acara Forum Sosialisasi Kepatuhan Terhadap Hak Kekayaan Intelektual

Forum Sosialisasi mengenai Kepatuhan Terhadap Hak Kekayaan Intelektual, digelar di Ballroom 1-2-3 Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta, Kamis (25/07/2019). Turut hadir dalam kegiatan ini Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hulum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Tenaga Kerja & Transmigrasi Kota Yogyakarta, Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, UMKM Yogyakarta, Tokoh Masyarakat setempat, dan mahasiswa Yogyakarta. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, lalu pembacaan do'a dan sambutan oleh Ibu Neni Pratiwi. Tak lama, acara inti langsung di isi oleh H. Handi Nugraha, SH. MH selaku Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Dalam forum ini, beliau banyak menjelaskan tentang Regulasi Hukum Kekayaan Intelektual di Indonesia meliputi pengertian kekayaan intelektual, karya masyarakat yang bisa

Meriah nya Malang Film Festival 2019

Pada hari Rabu hingga Sabtu tepatnya tanggal 10 – 13 April 2019 telah berlangsung salah satu Festival Film terbesar di Malang yaitu Malang Film Festival atau sering disingkat MAFIFEST. Acara tersebut bertempatkan di Universitas Muhammadiyah Malang. MAFIFEST merupakan festival film di Indonesia yang digelar oleh mahasiswa aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Kelompok Studi Sinematografi Universitas Muhammadiyah Malang bernama Kine Klub UMM. Tahun ini MAFI FEST sudah memasuki tahun ke 15 dalam penyelenggaraannya. Semakin lama diselenggarakan, tema yang diambil semakin fresh . MAFIFEST 2019 mengusung tema tentang “SINTESA”, dengan maksud untuk mencoba menjabarkan hasil penggabungan unsur seni seperti seni musik, sastra, lukis, fotografi serta teatrikal dalam membentuk unsur seni yang baru, yakni seni film. Dari hasil penjabaran ini, kemudian dituangkan dalam berbagai bentuk progam yang bertujuan memupuk pemikiran masyarakat agar dapat bersintesis bagi pertumbuhan film kedepannya. S

MALAM PENGANUGERAHAN TEBAS 2019

Sabtu, 22 Juni 2019 malam penganugerahan TEBAS 2019 sukses digelar. Event perlombaan multimedia tingkat nasional yang spektakuler ini merupakan persembahan KOMA (Komunitas Multimedia Amikom) Yogykarta untuk kreator Multimedia Indonesia sebagai wadah apresiasi karya mereka. TEBAS 2019 ini berhasil mewarnai kota Yogyakarta tepatnya di Concer Hall Taman Budaya Yogyakartadan menjadi venue ajang penghargaan bergengsi ini. Acara pertama dimulai dengan sambutan dari ketua TEBAS 2019 sendiri yaitu Octafian Guntur Fernanda. Lalu sambutan dari salah satu perwakilan lembaga Universitas Amikom Yogyakarta. Setelah sambutan, acara diisi dengan hiburan menarik dengan menghadirkan Guest Star yang popular yaitu MMTC Dance Crew, Nitika Children Choir, Komunitas Gemamaya dan Teater Manggar. Selain penampilan Guest Star, dilangsungkan juga pembacaan dan penganugerahan nominasi peserta TEBAS 2019 dari teman-teman Avikom Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, Ruang Gelap Universitas