Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

"NGIDE" Sharing Bersama Penulis Keluarga Tak Kasat Mata

NGIDE merupakan sebuah acara sharing yang difasilitasi oleh Titik Fokus Jogja. Acara ini dilaksnakan pada Jumat, 16 November 2018 dan registrasi dimulai pada pukul 19.00 WIB. Berlokasi di Home Base Titik Fokus Jl. Palagan Tentara Ppelajar KM 6.5 RT. 06/34, Sariharjo, Ngaglik Sleman, Yogyakarta. Pada acara ini pembicara yang dihadirkan adalah sosok penulis yang film karya beliau pernah booming pada waktu itu, yaitu saudara Bonaventura D. Genta atau yang sering kita kenal dengan panggilan “Genta”. Beliau merupakan sosok yang cukup ikenal di per film an karna karya cerita yang pernah dibuatnya dan dijadikan film dengan judul “Keluarga Tak Kasat Mata” pada saat itu.              Pada kesempatan ini pula beliau memberikan sedikit ilmunya mengenai cara penulisan cerita yang baik dan benar sehingga laku dan bisa direalisasikan menjadi sebuah film. Sesuai dengan judul acara yang dibuat yaitu “Cerita Yang Menjual”. Tak lupa beliau juga memberikan tips-tips bagi pemula yang ingin

PAMERAN FOTO POTRAIT CLUB “UTEKETEKUK” 2018

Pada tanggal 10 – 12 November 2018 KOMA diundang untuk menghadiri event “UTEKETEKUK”. UTEKETEKUK merupakan evet pameran foto yang diselenggarakan oleh Potrait Club Universitas AMIKOM Yogyakarta. Foto – foto yang dipamerkan adalah hasil karya atau jepretan dari anggota potrait lintas generasi yang dikumpulkan dan dipajangkan di Erha Coffee tempat diadakannya event tersebut. Tidak hanya mengadakan pameran, Potrait Club juga mendatangkan seorang pemateri yang sangat luar biasa yaitu seorang photographer senior Misbachul Munir. Beliau bisa terbilang sukses di dunia fotografi nasional bahkan internasional dan foto – fotonya juga banyak laku terjual di microstock dan media jual – beli foto lainnya. Harapan dari diadakannya event ini adalah para anggota Potrait Club bisa lebih meng-upgrade skill mereka dalam bidang fotografi dan juga bagaimana cara menghasilkan sebuah foto yang bisa punya nilai jual dan juga bagaimana memasarkan foto mereka agar bisa terjual. Ditulis Oleh : Yafi

SCREENING FILM FIKSI KINEMA 2018 “Movie in Artery"

Pada tanggal 10 November 2018, saya berkesempatan hadir di acara Screening Film Fiksi KINEMA #4 bertempatkan Auditorium Muh Jazman U niversitas M uhammadiyah S urakarta . Acara tersebut merupakan acara yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh K INE Club, dan tahun ini merupakan tahun ke empat penyelenggaraannya. Selain itu juga Kinema merupakan suatu wadah untuk menampung karya imajinasi yang dituangkan dalam bentuk film fiksi dan juga film dokumenter yang merupakan hasil karya dari anggota K INE Club itu sendiri. Tahun ini, Kinema mengusung tema “Movie in Artery” , karena Kine Club UMS sendiri khususnya berharap para sineas Indonesia mengaplikasikan dan menjadikan film sangat dekat dengan pribadi diri sendiri bagaikan nadi yang ada dan dekat ditubuh kita. Pada acara tersebut terdapat dua sesi penayangan film fiksi. Sesi pertama menayangkan film yang berjudul “A Wish”, “Filantropi”, dan “Sargede Kumandang”. Lalu, sesi kedua menayangkan film berjudul “Pulang”, “Noejoeh”, “Nga

THE PREMIERE AVIKOM 2018

Pada tanggal 27 Oktober 2018, tidak bosan-bosannya aku hadir untuk mengikuti acara The Premiere 2018, yang merupakan acara pemutaran launching film baru dari KSM Avikom. Acara tersebut dilaksanakan di Gedung Societed Taman Budaya Yogyakarta. The Premiere 2018 mengangkat tema yaitu ikon sepeda Tua sebagai bentuk perwujudan semangat serta perjalanan menempuh proses panjang pembelajaran yang dilakukan oleh anggota Avikom Dalam acara launching tersebut, terdapat dua film baru yang di launching-kan, Film pertama berjudul “GANDUNG” dan “SHRIDEVI”. Kedua film tersebut merupakan hasil dari produksi Film Angkatan 2016 dan Produksi Dikjut Angkatan 2017. Produksi Film Angkatan dan Dikjut sendiri merupakan sebuah proses pembelajaran setelah melalui beberapa proses sebelumnya seperti DIksar Avikom dan serangkaian Pelatihan. Selain itu, peserta juga dapat berdiskusi tentang potensi film pendek yang sangat luas di era digital ini serta mengupas persoalan-persoalan yang sering dihadapi o

SCREENING ANIMASI “BEST OF THE BEST CRAFT 2017"

Dalam rangka memperingati 1 tahun CRAFT Anim Fest dan untuk ajang promosi menuju edisi kedua pada tahun depan, Animasi Club menampilkan atau menayangkan film – film dari para pemenang event CRAFT edisi pertama yang terbungkus dalam “Best Of The Best CRAFT 2017”. Acara Screening & Discussion tentang film animasi ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 27 Oktober 2018 yang bertempat di Yogyatorium, Yogyakarta. Sedikit kembali ke belakang, CRAFT merupakan sebuah event festival animasi internasional dwi tahunan yang digaga oleh Animasi Club. Event itu dibuat sebagai bentuk apresiasi atas teknik – teknik animasi yang berbasis kerajinan tangan di dunia. Edisi pertama event ini telah digelar pada tahun 2017 lalu dengan diikuti oleh 115 film dari 46 negara di dunia.                 Acara Screening & Discussion kemarin di Yogyatorium menampilkan beberapa karya film animasi antara lain yaitu : The Blue Baby, Strange Case, My Life I Don’t Want, Tango, Night Hope, dll. Banyak fi

SCREENING RESTORASI FILM PAGAR KAWAT BERDURI

Pada tanggal 25 Oktober 2018, Kamisinema pertama kalinya bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Perfilman untuk menyelenggarakan acara pemutaran dan diskusi hasil restorasi film. Dalam kesempatan kali ini aku dapat berkesempatan hadir untuk mengikuti acara screening ini yang dilaksanakan di CGV Sahid Jwalk Mall Yogyakarta. Bukan hanya aku, namun banyak sekali komunitas-komunitas Sineas Indonesia mengahdiri acara pemutaran restorasi film ini. Pada acara tersebut, Kamisinema menayangkan film berjudul Pagar Kawat Berduri, merupakan film yang diselamatkan oleh Soekarno, dibuat pada tahun 1961 dan disutradai oleh Asrul Sani. Film ini banyak menimbulkan kontroversi, karena pada tahun 60’an, Partai Komunis Indonesia (PKI) menuntut agar film ini ditarik dari peredaran, karena dianggap menganjurkan pandangan humanisme universal yang dapat membuat masyarakat bersimpati pada Belanda. Berdaarkan catatan, salah satu tokoh nasional yang menolak film ini ditayangkan adalah Sutan Takdir Alisjahb

Screening dan Discussion “CINELABS“ On Ruang Gelap Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Minggu, 21 Oktober 2018, aku menghadiri undangan dalam acara Screening & Discussion yang diselenggarakan oleh CINELABS yang didukung oleh komunitas Ruang Gelap dari Universitas Mercubuana Yogyakarta. Ada beberapa komunitas penggiat film juga yang ikut dalam acara Screening & Discussion ini yang bertempat di area Taman Pintar. Dalam acara tersebut ada 4 film karya dari teman – teman CINELABS yang ditayangkan. Pada sesi pertama ada 2 film yang ditayangkan yang berjudul Ayo Kita Pulang (2016) dan Closer (2016). Lalu pada sesi kedua menayangkan film yang berjudul Stranger (2016) dan GOWOK : The ins and outs of a woman’s body. Setelah seluruh film ditayangkan acara dilanjut dengan sesi diskusi bersama Director, Script Writer, DOP, & talent dari film – film tersebut. Kebetulan Director dari seluruh film itu adalah Steve Masihoroe yang juga telah berhasil membawa film – film itu meraih beberapa penghargaan tingkat nasional bahkan internasional.   Pada sesi diskusi ini b

Pre-Event Screening Fiagra Horror Film Festival 2018

Pre-Event Screening Fiagra Horror Film Festival merupakan acara screening sebelum main Film Horror dari Klub Film Anak Grafika yang diselenggarakan tiap dua tahun sekali. Dan tahun ini adalah acara kedua dalam penyelenggaraannya. Banyak komunitas - komunitas sineas yang datang ikut memeriahkan acara Pre-Event Fiagra Horror Film Festival EXPO 2018 ini dan aku adalah salah satunya. Acara Pre-Event Screening Fiagra Horror Film Festival 2018 sendiri dilaksanakan di Sleman Creative Space Yogyakarta pada tanggal 21 Oktober 2018. Setiap Event nya, Fiagra Horror Film Festival memang selalu konsisten menonjolkan pada tematik Horror. Fiagra memang mencoba untuk mengingatkan kepada penonton bahwa MEREKA itu ada banyak disekitar kita. Di acara tersebut terdapat dua sesi penayangan film horor yang masing-masing sesinya menayangkan empat film horror. Sesi pertama menayangkan film yang berjudul Frekuensi 00, Guest, Megatruh, dan Sandekala. Lalu, sesi kedua menayangkan film berjudul Manda, K

Meriahnya Temu Komunitas Film Indonesia di Sukabumi Jawa Barat

Temu Komunitas Film Indonesia (TKFI) merupakan ajang temu para komunitas film Indonesia sebagai wadah pertukaran informasi, pengetahuan, jejaring serta pengalaman. Dalam kesempatan kali ini Komunitas Multimedia Amikom (KOMA) Yogyakarta dapat berkesempatan hadir untuk mengikuti acara TKFI 2018 ini yang dilaksanakan di Gedung Seribu Cahaya, Sukabumi, Jawa Barat pada tanggal 23-25 Maret 2018. Pada laman website Temu Komunitas Film Indonesia menafsirkan bahwa peserta datang dengan pembiayaan masing-masing. Pihak penyelenggara hanya memberikan fasilitas tempat tinggal serta konsumsi bagi para peserta. TKFI tahun ini mengangkat tema “Berjejaring, Berbagi, dan Bekerjasama”. Sesuai dengan temanya, TKFI 218 bertujuan untuk mengenalkan komunitas dengan komunitas lain. Tidak hanya itu, TKFI 2018 juga mengadakan kegiatan edukatif seperti Kelas Tematik, Forum Pengayaan, Forum Riungan, Forum Pendanaan, dan Kelas Khusus. Selain itu, peserta juga dapat berdiskusi tentang potensi